Selain
menciptakan senapan mesin pertama, ternyata seorang dokter gigi yang
lain menjadi penemu ide kursi listrik!! Namanya Dr. Albert P.Southwick,
seorang dokter gigi yang juga insinyur dari New York.Inspirasi memang
bisa datang kapan saja dan di mana saja. Jika jaman dahulu kala
Archimedes digosipkan menemukan bagaimana cara menghitung volume benda
saat sedang asyik mandi, maka pada tahun 1881 pak dokter yang satu ini
mendapat inspirasi saat menjadi saksi mata seorang pemabuk tua mati
kesetrum listrik dari generator yang menyala. Ia begitu takjub melihat
bagaimana orang tua tersebut mati dengan begitu cepat dan (terlihat)
tanpa penderitaan sama sekali.Dr Southwick berkesimpulan bahwa listrik
dapat
menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan untuk menghukuman
mati para pesakitan. Bekerja sama dengan gurbernur New York saat itu,
pak dokter memperjuangkan peng-legal-an hukuman mati dengan cara
disetrum. Hukum pertama yang memperbolehkan penggunaan listrik sebagai
hukuman mati berlaku efektif mulai pada tanggal 1 Januari 1889.
Kursi
listrik yang dimaksud disini adalah kursi yang terbuat dari kayu yang
dilengkapi dengan peralatan yang bisa mengalirkan listrik dengan maksud
untuk mengeksekusi terpidana mati. Penggunaan kursi listrik untuk
eksekusi mati berasal dari amerika serikat, merupakan satu-satunya
negara yang menggunakan metode ini (pilipina pernah menggunakan kursi
listrik ini dari tahun 1924 sampai 1976) dan sampai tahun 2008 masih
digunakan sebagai opsi (pilihan) metode hukuman mati di beberapa negara
bagian as seperti alabama, florida, south carolina, kentucky, tennnesee
dan virginia.
Pertama kali kursi listrik digunakan untuk
mengeksekusi mati seorang terpidana mati laki-laki bernama william
kemmler pada tahun 1890 di penjara new york, amerika serikat. Wanita
pertama yang menjalankan hukuman mati dengan kursi listrik adalah martha
m. Place yang diekskusi di penjara "sing sing", as, pada tahun 1899.
Menjelang
eksekusi mati di kursi listrik, biasanya terpidana mati terlebih dahulu
rambut bagian kepala dan kaki dicukur gundul. Kadang-kadang alis mata
dan janggut juga dicukur untuk mengurangi resiko terbakar akibat
sengatan listrik.
Setelah didudukkan di kursi listrik, bagian
dada, pinggang, kakinya diikat ke kursi dengan ikat pinggang. Kepalanya
diberi spon (sponge) yang dibasahi cairan garam untuk mempermudah
mengalirkan arus listrik. Kepalanya kemudian diberi penutup berbentuk
bulat terbuat dari logam listrik (elektrode), alat penghantar listrik.
Lalu bagian kaki yang sudah dicukur, ditempeli elektrode berbentuk gel
untuk mempercepat sirkulasi listrik ke tubuh pesakitan. Lalu kedua
matanya ditutup.
Setelah team pengamat eksekusi berada di lokasi
eksekusi, maka dimulailah detik-detik yang menegangkan, yaitu saatnya
mengalirkan arus listrik yang berkekuatan hingga 2.000 volt bahkan
sampai 2.450 volt, dengan cara menarik tombol listrik. Dalam waktu 15
sampai 30 detik biasanya jantung pesakitan berhenti berdetak akibat
hentakan listrik yang berkekuatan sampai 2.000 volt tersebut. Temperatur
tubuh korban dapat meningkat sampai 59 derajad Celcius yang umumnya
bisa mengakibatkan merusak organ-organ dalam tubuh.
Setelah
aliran litrik dihentikan (penyaluran listrik 15 – 30 detik) dan suhu
pesakitan mulai mendingin, maka dokter mulai memeriksa jantung sang
terpidana mati tersebut, apakah jantungnya sudah tidak berdenyut lagi
alias telah tercabut nyawanya. Jika belum tuntas mati, maka hentakan
listrik diberikan lagi, diulang sampai betul-betul detak jantungnya
berhenti total !
Sering kali terlihat tangan sang korban
mencengkeram lengan kursi waktu hentakan-hentakan listrik mengalir di
tubuhnya, dan setelah itu tercium bau daging terbakar. Kelihatannya
memang mengenaskan, tapi itulah harga yang ia harus bayar untuk menebus
perbuatan kejahatannya.
Ruth Snyder
Dalam
sejarah eksekusi mati memakai kursi listrik di AS, ada beberapa
kejadian yang menghebohkan masyarakat dunia. Seorang ibu rumah tangga
bernama Ruth Snyder (yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh
suaminya) ketika sedang menjalani eksekusi di kursi listrik di penjara
Sing Sing, AS, pada tahun 1928, seorang reporter surat kabar sempat
secara tersembunyi mengabadikan peristiwa itu dengan alat kamera yang ia
selundupkan di ruangan eksekusi. Kemudian esok harinya hasil fotonya
dimuat di surat kabar yang akhirnya membuat foto tersebut menjadi
terkenal di seluruh dunia saat itu.
Pedro Medina
Yang
juga cukup menggemparkan adalah ketika Pedro Medina dieksekusi di kursi
listrik, kepalanya terbakar sehingga menimbulkan polemik pro kontra
soal penggunaan kursi listrik untuk melaksanakan hukuman mati.
Karena
alasan kurang manusiawi itulah, maka akhirnya penggunaan kursi listrik
di banyak negara bagian di AS sekarang (2008) sudah ditiadakan (kecuali
di beberapa negara bagian seperti Alabama, Florida, South Carolina,
Kentucky, Tennnesee dan Virginia). Sebagai gantinya di gunakan metode
"suntik mati". Penerapan suntik mati pertama kali dilakukan di negara
bagian Oklahoma pada tahun 1977.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar